Loading...
Tafsir Jitu - Mimpi yang dianggap sebagai kembang tidur ternyata mempunyai beragam tafsir dan arti lho sobat. Percaya atau tidak, itu tergantung dari penilaian orang dan pribadi diri kita sendiri yakni orang yang mengalami mimpi tersebut.
Arti mimpi itu sendiri juga berbagai macam. Apa yang kita alami saat mimpi ternyata mempunyai arti-arti tersendiri yang menyimpan misteri. Kembali lagi pada diri kita untuk percaya atau tidak
Dreams are considered as a sleeping flower turned out to have a variety of tafseer and meaning lho buddy. Believe it or not, it depends on the judgment of the person and the person we are, the person experiencing the dream.
The meaning of the dream itself is also various. What we experience when the dream turns out to have its own meaning that holds the mystery. Back again to us to believe it or not
Mimpi sudah lama dipercaya membawa pesan-pesan mistis yang sanggup memberi haluan besar kepada manusia. Mimpi baik, mimpi buruk hanyalah satu dari triliunan takwil, tafsir, personifikasi makna arti dan refleksi dari realitas. Secara psikologi dan spiritual mimpi berguna untuk menautkan masa silam, hari ini dan esok nanti. Sebab, ketika seseorang bermimpi, sewaktu-waktu sukmanya dapat pergi dan putus dari raga. Tuhan tidak mungkin mentransplantasikan sesuatu yang mubazir dan sia-sia termasuk menciptakan mimpi.
Dreams have long been believed to bring mystical messages capable of giving man great direction. A good dream, a nightmare is only one of trillions of takwil, interpretation, personification of meaning and reflection of reality. Psychologically and spiritually useful dreams to link the past, today and tomorrow. Because, when a person dreams, at any time sukmanya can go and break from the body. God can not transplant anything wasteful and futile including creating dreams.
Sebagai suara nubuwwah di masa depan, mimpi terkadang mengarahkan jalan sejarah suatu bangsa. Mimpi termasuk wilayah pengalaman pribadi, ia merupakan fenomena universal dan memainkan peranan penting dalam pembentukan kebudayaan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua orang pernah bermimpi. Sepanjang catatan sejarah manusia, mimpi dan penafsirannya telah mengilhami orang-orang suci dan para nabi, penyair serta raja-raja, maupun para filosof. Namun tidak semua mimpi adalah benar dan otentik.
As a nubuwwah voice in the future, dreams sometimes direct the course of a nation's history. Dreams include areas of personal experience, it is a universal phenomenon and plays an important role in the formation of human culture. Almost certainly, everyone ever dreamed. Throughout the records of human history, his dreams and interpretations have inspired the saints and prophets, poets and kings, as well as philosophers. But not all dreams are true and authentic.
Baca juga: MIMPI NERAKA (Menurut Primbon)
BERIKUT TAFSIR / MAKNA / ARTI MIMPI SURGA MENURUT TAFSIR ISLAM BAG-II
Kami diberitahu oleh al-Walid ibn Ahmad al-Wa'izh dari Ibnu Abu Hatim dari Muhammad ibn Yahya al-Wasithi dari Muhammad ibn al-Husain al-Barjalani dari Bisyr ibn 'Umar az-Zahrani Abu Muhammad dari Hammad ibn Zaid dari Hisyam ibn Hasan bahwa HafshAli binti Rasyid berkata: Marwan al-Muhallimi adalah tetangga kami, ia orang yang tekun dan raj in. Kemudian ia meninggal dunia dan aku berjumpa dengannya dalam suatu perjumpaan yang luar biasa. Dalam tidur aku bermimpi melihatnya, maka aku berujar, "Wahai Abu Abdullah, apa yang telah dilakukan tuhanmu kepadamu?" Dia menjawab, "Dia (Allah) telah memasukkanku ke dalam surga." Aku bertanya, "Lalu apa lagi?" Ia menjawab, "Kemudian aku diangkat ke tempat orang-orang yang diberi berkah." Aku bertanya kembali, "Lalu apa lagi?" Ia menjawab, "Kemudian aku diangkat ke tempat para sahabatku." Aku bertanya lagi, "Lalu siapa yang kamu lihat dari sahajbat-sahabatmu itu?" Dan ia menjawab, "Di sana aku melihat al-Hasan, Ibnu Sirin dan Maimunah."
We are told by al-Walid ibn Ahmad al-Wa'izh from Ibn Abu Hatim from Muhammad ibn Yahya al-Wasithi from Muhammad ibn al-Husayn al-Barjalani from Bisyr ibn 'Umar az-Zahrani Abu Muhammad from Hammad ibn Zaid from Hisham ibn Hasan that HafshAli bint Rashid said: Marwan al-Muhallimi is our neighbor, he is a diligent and raj in. Then he passed away and I met him in an extraordinary encounter. In my sleep I dreamed to see it, so I said, "O Abu Abdullah, what has your god done to you?" He replied, "He (Allah) has put me into heaven." I asked, "Then what else?" He replied, "Then I was taken to the place of the blessed." I asked again, "Then what else?" He replied, "Then I was appointed to the place of my friends." I asked again, "Then who do you see from your friends?" And he replied, "There I saw al-Hasan, Ibn Sirin and Maimunah."
Hammad menuturkan kepada kami dari Hisyam ibn Hasan bahwa Ummu Abdullah, salah satu wanita terbaik di Bashrah, berkata: Dalam tidur-ku, aku bermimpi seolah-olah memasuki sebuah rumah yang indah, lalu aku masuk ke taman-nya dan melihat siapa gerangan yang memperindah tempat ini. Dan masya Allah, ternyata aku berada bersama seorang pria yang bersandar di atas dipan (yang terbuat) dari emas. Sedang di sekelilingnya berdiri beberapa dayang atau pelayan perempuan yang di setiap tangan mereka terdapat sapu tangan. Dia melanjutkan: Maka sesungguhnya aku sangat takjub dengan keindahan yang aku saksikan itu. Tiba-tiba ia menghadirkan seorang lelaki, lalu dikatakan kepadanya, "Siapa pria ini?" Dan ia menjawab, "Ini Marwan al-Muhallimi." Kemudian ia bangkit dan duduk lurus di atas dipannya. Ummu Abdullah melanjutkan: Maka aku terbangun dari tidurku dan ternyata jenazah Marwan al-Muhallimi telah berlalu pada waktu itu.
Hammad told us from Hisham ibn Hasan that Umm Abdullah, one of the best women in Basrah, said: In my sleep I dreamed as if I were entering a beautiful house, and I went into his garden and saw who it was this place. And masha Allah, I found myself with a man leaning on a cot (made) of gold. Being around him stood some ladies or waitresses who in their hands had handkerchiefs. He continued: Then I was greatly amazed by the beauty which I witnessed. Suddenly he presented a man, then told him, "Who is this man?" And he replied, "This is Marwan al-Muhallimi." Then he got up and sat straight on his divan. Ummu Abdullah continued: So I woke up from my sleep and it was Marwan al-Muhallimi's body gone by at that time.
Di Damaskus, kami diberi tahu oleh Abu al-Husain Abdul Wahhab ibn Ja'far al-Maidani dari 'Ali ibn Ahmad al-Bazzar bahwa seorang fakir miskin yang bernama Ibrahim as-Sirri al-Muflisi berkata: Aku mendengar bapakku berkata: Suatu hari, setelah melakukan shalat Ashar, aku tinggal dalam mesjid sendiran. Dan aku meletakkan sebuah mangkok yang berisi air pada lubang yang terdapat di dinding mesjid untuk mendingin-kannya, agar dapat diminum pada saat berbuka. Kemudian aku tertidur dan bermimpi melihat sekelompok bidadari yang memasuki mesjid sambil bertepuk tangan. Maka aku bertanya kepada salah satu dari mereka, "Kamu milik siapa?" Ia menjawab, "Saya milik Tsabit al-Bannani." Kemudian aku bertanya kepada yang lainnya, "Dan kamu?" Ia menjawab, "Saya milik Abdurrahman ibn Zaid." Aku bertanya lagi kepada yang lainnya, "Dan kamu?" Ia menjawab, "Saya milik 'Utbah." Kemudian aku bertanya kepada yang lainnya, "Dan kamu?" Ia menjawab, "Saya milik Farqad." Dan aku terus bertanya sampai tersisa satu bidadari lagi, maka aku bertanya kepadanya, "Dan kamu milik siapa?" Lalu ia menjawab, "Saya milik orang yang mendinginkan air untuk berbukanya." Maka aku berujar, "Jika kamu memang benar, maka pecahkanlah mangkok!" Lalu panci itu pun terbalik dan jatuh dari lubang dinding. Seketika aku terjaga karena mendengar suara mangkok yang pecah.
In Damascus we were told by Abu al-Husayn Abdul Wahhab ibn Ja'far al-Maidani from'Ali ibn Ahmad al-Bazzar that a poor man named Ibrahim as-Sirri al-Muflisi said: I heard my father say: One day , after performing the Asr prayer, I stayed in the mosque itself. And I put a bowl of water in a hole in the wall of the mosque to cool it down, so that it can be drunk at the break. Then I fell asleep and dreamed of seeing a group of angels entering the mosque clapping their hands. So I asked one of them, "Who are you?" He replied, "I belong to Thabit al-Bannani." Then I asked the others, "And you?" He replied, "I belong to Abdurrahman ibn Zaid." I asked again, "And you?" He replied, "I belong to 'Utbah." Then I asked the others, "And you?" He replied, "I belong to Farqad." And I kept asking until there was one more nymph, so I asked him, "And who are you?" Then he replied, "I belong to the man who cools the water for the opening." So I said, "If you are right, then break the bowl!" Then it turned upside down and fell from the wall hole. Immediately I woke up to hear the sound of a broken bowl.
Syekh Abu Sa'ad ra berkata, "Barangsiapa bermimpi melihat surga tetapi ia tidak memasukinya, maka mimpinya itu adalah kabar gembira atas amal baik yang sudah atau akan ia kerjakan. Ini adalah mimpi seorang yang adil dan tidak melakukan kezaliman." Namun ada juga yang menafsirkan bahwa siapa yang bermimpi melihat surga dengan jelas, maka ia akan mendapatkan keinginannya serta dihilangkan kesedihannya. Adapun jika seseorang bermimpi hendak memasuki surga tetapi dilarang, berarti ia enggan untuk menunaikan ibadah haji dan jihad padahal sebelumnya ia sudah berniat melakukannya, atau ia enggan untuk bertobat dari kesalahan yang telah diperbuat padahal sebelumnya ia sudah berniat untuk bertobat.
Shaykh Abu Sa'ad ra said, "Whoever dreams of seeing heaven but he does not enter it, then his dream is good tidings of good deeds which he has or will do." This is a fair and not doing injustice. But there is also interpreting that whoever dreams of seeing heaven clearly, then he will get his desire and removed his sadness. If a person dreams of entering heaven but is forbidden, then he is reluctant to perform the pilgrimage and jihad when he had intended to do so, or he is reluctant to repent of the mistakes he had made while he had intended to repent.
Baca juga: MIMPI SURGA (Menurut Primbon Jawa)
Adapun jika seseorang bermimpi melihat salah satu dari pintu-pintu surga ditutup untuknya, berarti salah satu dari kedua orang tuanya akan meninggal dunia. Jika ia bermimpi melihat dua dari pintu-pintu surga ditutup untuknya, itu menandakan bahwa kedua ibu bapaknya akan meninggal dunia. Dan jika ia bermimpi seluruh pintu surga ditutup untuknya, maka itu berarti kedua orang tuanya marah kepadanya. Sedangkan jika seseorang bermimpi memasuki surga dari sembarang pintu yang ia sukai, itu menandakan kedua orang tuanya meridhainya.
As for if one dreams of seeing one of the doors of heaven closed for him, it means either of his parents will pass away. If he dreams of seeing two of the doors of heaven closed for him, it denotes that both his father's mother will pass away. And if he dreams that the whole gate of heaven is closed for him, then that means his parents are angry with him. Whereas if a person dreams of entering heaven from any door that he likes, it signifies both his parents love him.
Barangsiapa bermimpi dimasukkan ke dalam surga, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan keamanan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman,
Whoever dreams is put into heaven, then he will get happiness and security in the world and the hereafter. Allah SWT said,
ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ
"[Dikatakan kepada mereka], 'Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman." (QS. al-Hijr: 46)
"[It is said to them], 'Enter into it with prosperity again.' (Surah al-Hijr: 46)
CATATAN / NOTE
Sebahagian dari mimpi yang kita alami mungkin adalah mainan tidur (gangguan syaitan). Bergantung kepada waktu kita tidur dan kebiasaanya mimpi yang benar selalu berlaku apabila keadaan kita tidur dengan nyenyak terutama 1 jam selepas lena tidur sehingga sebelum waktu subuh. Setiap perkara yang berlaku, berserahlah kepada Qada dan Qadar kerana Allah SWT lah yang maha mengetahui.
Some of our dreams may be sleeping toys (satanic disorders). Depending on the time we sleep and the habit of true dreams is always true if we sleep soundly, especially 1 hour after the surrender of sleep so before dawn. Every applicable matter, surrender to Qada and Qadar for Allah Almighty is the all-knowing.
Sebahagian dari mimpi yang kita alami mungkin adalah mainan tidur (gangguan syaitan). Bergantung kepada waktu kita tidur dan kebiasaanya mimpi yang benar selalu berlaku apabila keadaan kita tidur dengan nyenyak terutama 1 jam selepas lena tidur sehingga sebelum waktu subuh. Setiap perkara yang berlaku, berserahlah kepada Qada dan Qadar kerana Allah SWT lah yang maha mengetahui.
Some of our dreams may be sleeping toys (satanic disorders). Depending on the time we sleep and the habit of true dreams is always true if we sleep soundly, especially 1 hour after the surrender of sleep so before dawn. Every applicable matter, surrender to Qada and Qadar for Allah Almighty is the all-knowing.