Minggu, 03 Februari 2019

MIMPI BACA (Menurut Al-qur'an & Assunnah)

MIMPI BACA (Menurut Al-qur'an & Assunnah) - Terdapat beberapa literatur yang memang secara khusus membahas tentang arti mimpi, tafsir mimpi, alamat mimpi, firasat mimpi dan semua hal yang berkaitan dengan pembacaan atau tafsir dari mimpi yang kita alami. Salah satu yang cukup familiar atau banyak dikenal oleh masyarakat kita adalah Primbon Jawa, dalam primbon meramalkan tentang "pesan-pesan" yang tersembunyi dibalik mimpi yang kita alami.

Literatur yang kedua, yang cukup banyak dipercaya adalah Tafsir mimpi menurut islam. Dijaman Nabi-nabi dahulu, mimpi merupakan salah satu cara untuk menerima Wahyu dari Allah, seperti kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Muhammad SAW, dan banyak lagi nabi lainnya. Bahkan didalam Kitab Suci pun disebutkan bahwa mimpi memang memiliki arti.

Selain kedua literatur diatas, banyak juga orang yang mengaitkan mimpi dengan angka, terutama bila berhubungan dengan permainan togel. Ada yang mengatakan bahwa mimpi juga dapat di tafsirkan menjadi barisan angka (angka main), misalnya mimpi bekicot maka angkanya 02, mimpi angsa angkanya 03 dan seterusnya, mulai dari yang 2 digit (2D), 3 digit (3D), hingga 4 digit (4D). Nah, kali ini kita akan mengupas tentang MIMPI BACA (Menurut Al-qur'an & Assunnah), oke langsung disimak saja penjelasannya berikut ini.
Loading...

MIMPI BACA (Menurut Al-qur'an & Assunnah)

Loading...
Tafsir Jitu - Mimpi yang dianggap sebagai kembang tidur ternyata mempunyai beragam tafsir dan arti lho sobat. Percaya atau tidak, itu tergantung dari penilaian orang dan pribadi diri kita sendiri yakni orang yang mengalami mimpi tersebut.
Arti mimpi itu sendiri juga berbagai macam. Apa yang kita alami saat mimpi ternyata mempunyai arti-arti tersendiri yang menyimpan misteri. Kembali lagi pada diri kita untuk percaya atau tidak

Mimpi sudah lama dipercaya membawa pesan-pesan mistis yang sanggup memberi haluan besar kepada manusia. Mimpi baik, mimpi buruk hanyalah satu dari triliunan takwil, tafsir, personifikasi makna arti dan refleksi dari realitas. Secara psikologi dan spiritual mimpi berguna untuk menautkan masa silam, hari ini dan esok nanti. Sebab, ketika seseorang bermimpi, sewaktu-waktu sukmanya dapat pergi dan putus dari raga. Tuhan tidak mungkin mentransplantasikan sesuatu yang mubazir dan sia-sia termasuk menciptakan mimpi.

Sebagai suara nubuwwah di masa depan, mimpi terkadang mengarahkan jalan sejarah suatu bangsa. Mimpi termasuk wilayah pengalaman pribadi, ia merupakan fenomena universal dan memainkan peranan penting dalam pembentukan kebudayaan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua orang pernah bermimpi. Sepanjang catatan sejarah manusia, mimpi dan penafsirannya telah mengilhami orang-orang suci dan para nabi, penyair serta raja-raja, maupun para filosof. Namun tidak semua mimpi adalah benar dan otentik.


Berikut ini adalah tafsir / arti / makna mimpi mengenai "BACA"
Menurut AL-quran dan assunnah

Adapun mimpi membaca Al-Qur'an dengan bertelanjang menunjukkan bahwa si pemilik mimpi cenderung mengikuti hawa nafsu. Sedangkan mimpi memakan Al-Qur'an menandakan bahwa ia makan dengan Al-Qur'an (menjadikan Al-Qur'an sebagai mata pencaharian). Jika seseorang bermimpi menjadikan Al-Qur'an sebagai bantal berarti dia tidak mengerjakan apa yang dia ketahui dari Al-Qur'an. Rasulullah saw ber-sabda, "Janganlah kamu sekalian menjadikan Al-Qur'an sebagai bantal.
Dari as-Saib ibn Yazid bahwa di hadapan Nabi saw disebutkan nama Syuraih al-Hadhrami, lalu berliau saw bersabda, "Dia adalah seorang yang tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai bantal." (HR. an-Nasa'i dan Ahmad)
The dream of reading the Qur'an with bare indicate that the owner dreams tend to follow the passions. While the dream consuming the Qur'an indicates that he ate with the Qur'an (Qur'an makes for a living). If someone had a dream to make the Quran as a pillow means he did not do what he learned from the Quran. Prophet air-word, "Do not you all make Al-Quran as a pillow.
From the as-Saib ibn Yazid that in the presence of the Prophet mentioned Shuraih name al-Hadrami, then berliau of Allah said, "He is a man who does not make Al-Quran as a pillow." (HR, an-Nasa'i and Ahmad)

Dan siapa bermimpi membaca Al-Qur'an tetapi ia tidak memahaminya, itu berarti ia akan dibenci oleh Allah SWT dan para pemimpin di zamannya. Allah SWT berfirman, 
And who dream of reading the Qur'an but he does not understand it, it means he will be hated by Allah and the leaders of his time. Allah says,


وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan [peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. al-Mulk: 10)
"Had we listened or thought about [the warning was certainly not us, including the inhabitants of hell blazing." (QS. Al-Mulk: 10)
Barangsiapa bermimpi membaca ayat tentang rahmat, lalu ketika sampai kepada ayat tentang azab dia sulit dan tidak mampu untuk membacanya, itu berarti dia akan mendapatkan kemudahan. Sedangkan orang yang bermimpi membaca ayat tentang azab, lalu ketika sampai kepada ayat tentang rahmat dia tidak sanggup membacanya berarti bahwa ia akan tetap berada dalam kesusahan. Adapun mimpi mengkhatam Al-Qur'an menandakan tercapai-nya tujuan dan banyaknya kebaikan yang didapatkan oleh orang yang melihat mimpi tersebut.
Whoever dreamed read verses about grace, and when it comes to verses about the punishment he was hard and not being able to read it, that means he will get the ease. Meanwhile, people who dream read verses about the punishment, and when it comes to verses about grace he could not read it mean that he will still be in trouble. The dream mengkhatam Qur'an indicates reached its destination and the amount of goodness obtained by people who saw the dream.


CATATAN / NOTE
Sebahagian dari mimpi yang kita alami mungkin adalah mainan tidur (gangguan syaitan). Bergantung kepada waktu kita tidur dan kebiasaanya mimpi yang benar selalu berlaku apabila keadaan kita tidur dengan nyenyak terutama 1 jam selepas lena tidur sehingga sebelum waktu subuh. Setiap perkara yang berlaku, berserahlah kepada Qada dan Qadar kerana Allah SWT lah yang maha mengetahui.

Artikel Terkait